Krangka Drama
1.
Alur : Maju
2.
Tokoh/penokohan
a.
Ibu
Aminah : Baik, Taat kepada
Suami
b.
Ratna : Sombong, Angkuh
c.
Pak
Yanto : Baik, Mudah
Tergoda Wanita
d.
Rahmat : Baik taat kepada orang
tua
3.
Latar
Tempat : Rumah,
kantor, Cafe
Latar Waktu :
Siang Hari , Malam Hari
Latar Suasana :
Gembira, Sedih
4.
Sudut
Pandang : Orang
Ketiga serba tahu
5.
Tema
a.
Tema
pokok : Percintaan
b.
Tema
Penunjang : Poligami, perceraian
6.
Amanat
“
Jika kamu mencari yang sempurna maka kamu tidk akan menemukannya,
karena
kesempurnaan itu milik allah”
Skenario drama
GARA – GARA ASISTAN PRIBADI
Mentari pagi menyinari bumi, sudah saatnya keluarga pak yanto
beraktifitas seperti biasanya. Namun pak yanto dan rahmat belum bangun.
Bu Aminah :
Tok...tokk....tok,, pak bangun pa sudah siang,, hari ini kan bapa ke kantornya
mesti pagi – pagi.
Pak Yanto : Iya bu ,
iyaa,, bapak bangunnn, tolong bu bangunkan rahmat.
Bu aminah : iya pa, ibu
bangunkan rahmat.
Pak Yanto dan rahmat sudah bangun, kini saatnya mereka bersiap siap
untuk pergi beratifitas seperti biasanya.
Rahmat : Bu, pagi ini sarapan apa?
Bu
aminah : Pagi ini sarapan dengan
nasi putih mat.
Pak
Yanto : Tidak ada roti bu?
Bu
Aminah : persediaan di dapur habis
pak, ibu belum sempat membelinya
Pak yanto : Yasudah
rahmat, makan saja itu nasi putih, sebagai pengganjal perut kamu,
nanti kita beli.
Rahmat : iya pak,
kapan kita berangkat pak? Ini sudah siang nih, nanti rahmat
kesiangan.
Pak yanto : Kamu sudah
makannya? Kalu sudah kita berangkat..
Rahmat : Sudah
pak,,,, Ibu, rahmat berangkat dulu sekolah yah...
Pak yanto : Ibu bapa
berangkat ke kantor yah.
Ibu aminah : Iya, hati –
hati yah.
Pak Yanto dan Rahmat berangkat bersama – sama dengan mengendarai
motor gede miliknya, dan mengantarkan rahmat hingga sampai di sekolah.
Pak
yanto : sudah sampai nak, belajar
yang baik yah
Rahmat : iya Pak, bapak hati – hati di
jalan.
Setelah rahmat memasuki gerbang
sekolah, pak yanto langsung berangkat menuju kantor, tanpa di sangka – sangka
ia bertemu asistantnya yang yang cantik sedang berdiri di trotoar jalan menunggu
angkutan umum.
Pak
Yanto : sedang apa kamu di sini?
Bukannya kamu harus pagi- pagi sampai ke kantor.
Ratna : ah bapa, gimana mau pagi –
pagi, angkutan umumnya saja sampai saat ini
belum juga ada.
Pak
yanto mersa kasihan terhadap asiatannya itu, ia berfikir sangat di sayangkan
wanita cantik itu berdiam diri di terotoar jalan, selain hal itu pak yanto
berfikir Ratna asistan pribadinya pak yanto.
Pak
yanto : yasudah, kamu ikut dengan
saya saja.
Rata : yang bener pa?
Pak
yanto : Iya, bagaimanapun juga kamu
kan asistan saya.
Tanpa menunggu lama, ratna langsung naik menaiki motor gedenya pak
yanto, iya berfikir bahwa pak yanto harus berda di pelukannya. Sangat
disayangkan kalau pak yanto jatuh di pelukan orang laian, selain dia kaya, dia
juga tampan.
Pak
yanto : sudah sampai di kantor.
Rana
tidak menjawab ungkapan pak yanto, saat menaiki kendaraan ratna melamun, dari
mulai dia naik hingga berhenti di kantor.
Pak
yanto : Ratna,,, turun, kita sudah
sampai
Ratna : aduh bapak ma’af, sudah sampai
yah pak?
Pak
yanto : Kamu sih bengong mulu,
kenapa? Apa yang kamu fikirkan?
Ratna : Ah bapak, tadinya saya
berfikir, ingin punya suami yang mengendarai motor
gede seperti bapa bisa tidak yah pa? Rasanya nyaman sekali, pertma
kali di bonceng sama bapa pun hati saya terasa nyaman banget.
Pak Yanto
pun merasa tergoda oleh wanita yang bernama ratna itu, hingga pada akhirnya
merka kemana - mana selalu berdua. Ratna merasa nyaman kalau dengan pak yanto.
Salain dia banyak uang, dia juga tampan. Pantas saja kalau ratna sangat
tergoda. Baegitupun dengan pak yanto melihat ratna yang bodinya sexy, wajahnya
cantik, kulitnya lembut merasa kesempurnaan berada pada ratna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar